Enam pelajar di kabupaten Malang, Jawa Timur, dinyatakan pengidap HIV/AIDS. Remaja 15-18 tahun yang duduk di bangku sekolah menengah atas ini tertular virus karena hubungan seks bebas.
Inilah penelusuran Komisi Penanggulangan AIDS (KPA). Para pelajar itu diduga memakai jasa pekerja seks di sejumlah lokalisasi di Kabupaten Malang. “Kami prihatin, HIV/AIDS mulai menyerang pelajar,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Agus Wahyu Arifin kemarin.
Untuk mengendalikan penyebaran virus ini di kalangan pelajar, kini KPA akan menggandeng Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga, jugaDepartemen Agama untuk menggelar sosialisasi kepada para pelajar tentang ancaman penyakit mematikan ini.
Apalagi, Departemen Agama juga memiliki 350 penyuluh lapangan yang kerap berkeliling ke sejumlah sekolah. Mereka, kata Agus, telah terlatih melakukan pendekatan kepada para pelajar dan pemuda. Juga akan dilibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan menggandeng tokoh agama agar memberikan pencerahan dari sisi agama. “Setiap khotbah juga bisa diisi materi soal bahaya penyakit HIV/AIDS,” katanya.
Selain itu, para pekerja seks dan pemilik wisma di lokalisasi diminta tak melayani pelanggan berusia pelajar. Larangan ini diberikan untuk mencegah penularan HIV/AIDS terhadap remaja dan pemuda. Selain itu, kampanye menggunakan kondom tetap digalakkan.
Selama 1991-2009, jumlah pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Malang 370 orang, 38 di antaranya meninggal. Namun, dari hasil estimasi, pengidap HIV/AIDS yang tak terdeteksi diperkirakan mencapai 3.700 orang. “(Tingkat) penularan HIV/AIDS terus melonjak,” katanya.
Sumber : www.tempointeraktif.com
Selasa, 06 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar